Luas wilayah:
1.152,04 km 2
Populasi
- Total
794.914 jiwa
- Kepadatan
690,01 jiwa/km 2
Demografi
- Kode area telepon
0323
Pembagian administratif
- Kecamatan
14
- Kelurahan
186
Simbol khas daerah
- Flora resmi
Jambu Mawar
- Fauna resmi
Kera Nepa
---Kabupaten Sampang---
Kabupaten Sampang adalah sebuah
kabupaten yang ada di sebelah utara bagian
timur dari pulau Jawa tepatnya di Pulau
Madura , Provinsi Jawa Timur , Indonesia.
Ibukotanya adalah Sampang.
---Sejarah---
Sejarah kuno Sampang hanya dikenal dari
beberapa prasasti dengan Sangkala Chandra.
Dalam tradisi Jawa, adalah suatu representasi
visual yang berbunyi hukuman empat kata yang
masing-masing menghasilkan angka. Ini
memberikan makna tanggal secara penanggalan
Saka.
Pertama candra Sangkala ditemukan di situs
Sumur Daksan di desa Dalpenang, membaca
angka 757 Saka atau 835 Masehi itu
menandakan adanya komunitas kaum Budha
yang dipimpin oleh Resi (guru spiritual) .
Sebuah candra kedua Sangkala , ditemukan
di situs Bujuk Nandi, di desa Kamoning
Kabupaten Sampang, yang terbaca sebagai
Saka 1301 atau 1379 M. Situs itu
menyebutkan adanya sebuah komunitas yang
dipimpin oleh seorang Resi bernama Durga
Shiva Mahesasura Mardhini. The Nandi
banteng adalah vahana atau kendaraan Dewa
Shiwa.
Sebuah candra ketiga Sangkala , ditemukan
di situs Pangeran Bangsacara di desa Polagan
, menandakan tahun 1383, ketika
pembangunan sebuah kuil Buddha dengan ber-
relief yang menceritakan kisah seorang
pangeran bernama Bangsacara dan berisi pesan
moral dan ajaran agama. Kita dapat
menyimpulkan keberadaan masyarakat Shaivite
dan Buddha di kabupaten Sampang antara
tahun 1379 dan 1383.
Sebuah candra keempat Sangkala ,
ditemukan di situs Pangeran Santomerto yang
menunjukkan tanggal kematian pangeran
Santomerto, paman Praseno dan hal ini sesuai
dengan tahun 1574.
Sebuah candra kelima Sangkala yang
terukir di sayap kiri dari portal utama makam
ibu Praseno di Madegan. Ini melambangkan
naga melalui kepala ke ekor dengan panah. Ini
melambangkan tahun 1546 Saka atau 1624 M.
Ini adalah tahun dimana Praseno diangkat
oleh Sultan Agung dengan gelar Pangeran
Cakraningrat I.
Berangkat dari temuan prasasti dan situs
itulah, akhirnya Pemkab Sampang menggelar
Seminar Penentuan Hari Jadi Kabupaten
Sampang. Yang diundang sebagai pembicara
antara lain, peneliti sejarah dari Fakultas
Sastra Jurusan Arkeologi Universitas Gajah
Mada (UGM) Jogjakarta.
Kesimpulan seminar, situs Sumur Daksan, Buju’
Nandi, Bangsacara, dan Pangeran Santo
Merto dinyatakan tidak bisa dijadikan sebagai
referensi. Alasannya, tidak ada bukti atau
referensi kepustakaan otentik yang mendukung.
Khusus prasasti Pangeran Santo Merto,
sebenarnya disertai bukti tulisan ahli sejarah
asal Belanda, HJ De Graff. Tapi, tulisan
tersebut dinyatakan tidak representatif
dijadikan dasar penetapan Hari Jadi
Kabupaten Sampang. Setelah melalui adu
argumentasi dan pengkajian ilmiah secara
mendalam, akhirnya situs Makam Rato Ebuh
yang ditetapkan sebagai acuan untuk
menentukan Hari Jadi Kabupaten Sampang,"
jelas Ali Daud Bey.
Babad Sampang
Pada Zaman Majapahit di Sampang
ditempatkan seorang Kamituwo yang
pangkatnya hanya sebagai patih, jadi boleh
dikatakan kepatihan yang berdiri sendiri.
Sewaktu Majapahit mulai mundur, di Sampang
berkuasa Ario Lembu Peteng atau terkenal
dengan sebutan Bondan Kejawan atau Ki
Ageng Tarub II atau Prabu Brawijaya VI,
Putera ke 14 dari Raja Majapahit Prabu
Bhre Kertabhumi atau Prabu Brawijaya V
atau Raden Alit dengan selirnya yaitu
Puteri Champa yang bernama Ratu Dworo
Wati atau Puteri Wandan Kuning. Lembu
Peteng akhirnya pergi memondok di Masjid
Ampel dan meninggal di sana.
Yang mengganti Kamituwo di Sampang adalah
putera yang tertua ialah Ario Menger yang
keratonnya tetap di Madekan. Menger
berputera 3 orang laki-laki ialah:
1. Ario Langgar,
2. Ario Pratikel (ia bertempat tinggal di
Pulau Gili Mandangin atau Pulau
Kambing ) dan
3. Ario Panengah yang bergelar Pulang
Jiwo bertempat tinggal di
Karangantang.
Ario Pratikel mempunyai anak perempuan yang
bernama Nyai Ageng Budo yang menikah
dengan Ario Pojok yang merupakan putera
dari Ario Kudut, Ario Kudut sendiri
merupakan putera dari Ario Timbul. Ario
Timbul merupakan putera dari hasil pernikahan
antara Menak Senojo dengan Nyai Peri
Tunjung Biru Bulan atau yang bergelar Puteri
Tunjung Biru Sari. Pernikahan antara Nyai
Ageng Budo dengan Ario Pojok membuahkan
keturunan yang bernama Kyai Demang
(Demangan adalah tempat kelahirannya).
Geografis
Kabupaten Sampang secara administrasi
terletak dalam wilayah Provinsi Jawa Timur
yang secara geografis terletak di antara 113o
08’ - 113o 39’ Bujur Timur dan 6o 05’ -
7 o 13’ Lintang Selatan. Kabupaten Sampang
terletak ± 100 Km dari Surabaya, dapat
dengan melalui Jembatan Suramadu kira-kira
1,5 jam atau dengan perjalanan laut kurang
lebih 45 menit dilanjutkan dengan perjalanan
darat ± 2 jam.
Batas Kabupaten
Utara
Laut Jawa
Selatan
Selat Madura
Barat
Kabupaten Bangkalan
Timur
Kabupaten Pamekasan
Secara keseluruhan Kabupaten Sampang
mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30
Km2. Proporsi luasan 14 kecamatan terdiri
dari 6 kelurahan dan 180 Desa. Kecamatan
Banyuates dengan luas 141,03 Km2 atau 11,44
% yang merupakan Kecamatan terluas,
sedangkan Kecamatan terkecil adalah
Pangarengan dengan luas hanya 42,7 Km2
(3,46 %).
---Pemerintahan---
Kepala Daerah.
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
---> Daftar Bupati Sampang
Perwakilan
DPRD Kabupaten Sampang hasil Pemilu 2014.
---Pembagian administratif---
Kecamatan
√ Banyuates
20
69263
√ Camplong
14
69281
√ Jrengik
14
69272
√ Karang Penang
7
69254
√ Kedungdung
18
69252
√ Ketapang
14
69261
√ Omben
20
69291
√ Pangarengan
6
69271
√ Robatal
9
69254
√ Sampang
18
69211-69216
√ Sokobanah
12
69262
√ Sreseh
12
69273
√ Tambelangan
10
69253
√ Torjun
12
69271
---Desa---
Kecamatan Banyuates
1. Kelurahan/Desa Asem Jaran (Kodepos :
69263)
2. Kelurahan/Desa Banyuates (Kodepos :
69263)
3. Kelurahan/Desa Batioh (Kodepos :
69263)
4. Kelurahan/Desa Jatra Timur (Kodepos
: 69263)
5. Kelurahan/Desa Kembang Jeruk
(Kodepos : 69263)
6. Kelurahan/Desa Lar Lar (Kodepos :
69263)
7. Kelurahan/Desa Masaran (Kodepos :
69263)
8. Kelurahan/Desa Montor (Kodepos :
69263)
9. Kelurahan/Desa Morbatoh (Kodepos :
69263)
10. Kelurahan/Desa Nagasareh (Kodepos :
69263)
11. Kelurahan/Desa Nepa (Kodepos :
69263)
12. Kelurahan/Desa Olor (Kodepos :
69263)
13. Kelurahan/Desa Planggaran Barat
(Kodepos : 69263)
14. Kelurahan/Desa Planggaran Timur
(Kodepos : 69263)
15. Kelurahan/Desa Tapaan (Kodepos :
69263)
16. Kelurahan/Desa Tebanah (Kodepos :
69263)
17. Kelurahan/Desa Terosan (Kodepos :
69263)
18. Kelurahan/Desa Tlagah (Kodepos :
69263)
19. Kelurahan/Desa Tolang (Kodepos :
69263)
20. Kelurahan/Desa Trapang (Kodepos :
69263)
Kecamatan Camplong
1. Kelurahan/Desa Anggersek (Kodepos :
69281)
2. Kelurahan/Desa Banjar Tabulu
(Kodepos : 69281)
3. Kelurahan/Desa Banjar Talela (Kodepos
: 69281)
4. Kelurahan/Desa Batu Karang (Kodepos
: 69281)
5. Kelurahan/Desa Dharma Camplong
(Kodepos : 69281)
6. Kelurahan/Desa Dharma Tanjung
(Kodepos : 69281)
7. Kelurahan/Desa Madupat (Kodepos :
69281)
8. Kelurahan/Desa Pamolaan (Kodepos :
69281)
9. Kelurahan/Desa Plampaan (Kodepos :
69281)
10. Kelurahan/Desa Prajjan (Kodepos :
69281)
11. Kelurahan/Desa Rabasan (Kodepos :
69281)
12. Kelurahan/Desa Sejati (Kodepos :
69281)
13. Kelurahan/Desa Taddan (Kodepos :
69281)
14. Kelurahan/Desa Tambaan (Kodepos :
69281)
Kecamatan Jrengik
1. Kelurahan/Desa Asem Nonggal
(Kodepos : 69272)
2. Kelurahan/Desa Asem Raja (Kodepos :
69272)
3. Kelurahan/Desa Bancelok (Kodepos :
69272)
4. Kelurahan/Desa Buker (Kodepos :
69272)
5. Kelurahan/Desa Jrengik (Kodepos :
69272)
6. Kelurahan/Desa Jungkarang (Kodepos :
69272)
7. Kelurahan/Desa Kalangan Prao
(Kodepos : 69272)
8. Kelurahan/Desa Kotah (Kodepos :
69272)
9. Kelurahan/Desa Majangan (Kodepos :
69272)
10. Kelurahan/Desa Margantoko (Kodepos
: 69272)
11. Kelurahan/Desa Mlaka (Kodepos :
69272)
12. Kelurahan/Desa Panyepen (Kodepos :
69272)
13. Kelurahan/Desa Plakaran (Kodepos :
69272)
14. Kelurahan/Desa Taman (Kodepos :
69272)
Kecamatan Karang Penang
1. Kelurahan/Desa Bluuran (Blu Uran)
(Kodepos : 69254)
2. Kelurahan/Desa Bulmatet (Kodepos :
69254)
3. Kelurahan/Desa Gunung Kesan
(Kodepos : 69254)
4. Kelurahan/Desa Karang Penang Oloh
(Kodepos : 69254)
5. Kelurahan/Desa Karang Penang Onjur
(Kodepos : 69254)
6. Kelurahan/Desa Poreh (Kodepos :
69254)
7. Kelurahan/Desa Tlambah (Kodepos :
69254)
Kecamatan Kedungdung
1. Kelurahan/Desa Bajrasokah (Kodepos :
69252)
2. Kelurahan/Desa Banjar (Kodepos :
69252)
3. Kelurahan/Desa Banyukapah (Kodepos :
69252)
4. Kelurahan/Desa Batoporo Barat
(Kodepos : 69252)
5. Kelurahan/Desa Batoporo Timur
(Kodepos : 69252)
6. Kelurahan/Desa Daleman (Kodepos :
69252)
7. Kelurahan/Desa Gunung Eleh (Kodepos
: 69252)
8. Kelurahan/Desa Kedungdung (Kodepos :
69252)
9. Kelurahan/Desa Komis (Kodepos :
69252)
10. Kelurahan/Desa Kramat (Kodepos :
69252)
11. Kelurahan/Desa Muktesareh
(Moktesareh) (Kodepos : 69252)
12. Kelurahan/Desa Nyeloh (Kodepos :
69252)
13. Kelurahan/Desa Ombul (Kodepos :
69252)
14. Kelurahan/Desa Pajeruan (Kodepos :
69252)
15. Kelurahan/Desa Palenggiyan (Palenggian)
(Kodepos : 69252)
16. Kelurahan/Desa Pasarenan (Kodepos :
69252)
17. Kelurahan/Desa Rabasan (Kodepos :
69252)
18. Kelurahan/Desa Rohayu (Kodepos :
69252)
Kecamatan Ketapang
1. Kelurahan/Desa Banyusokah (Kodepos :
69261)
2. Kelurahan/Desa Bira Barat (Kodepos :
69261)
3. Kelurahan/Desa Bunten Barat
(Kodepos : 69261)
4. Kelurahan/Desa Bunten Timur
(Kodepos : 69261)
5. Kelurahan/Desa Karang Anyar (Kodepos
: 69261)
6. Kelurahan/Desa Ketapang Barat
(Kodepos : 69261)
7. Kelurahan/Desa Ketapang Daya
(Kodepos : 69261)
8. Kelurahan/Desa Ketapang Laok
(Kodepos : 69261)
9. Kelurahan/Desa Ketapang Timur
(Kodepos : 69261)
10. Kelurahan/Desa Pancor (Kodepos :
69261)
11. Kelurahan/Desa Pangereman (Kodepos :
69261)
12. Kelurahan/Desa Paopale Daya (Kodepos
: 69261)
13. Kelurahan/Desa Paopalelaok (Kodepos :
69261)
14. Kelurahan/Desa Rabiyan (Kodepos :
69261)
Kecamatan Omben
1. Kelurahan/Desa Angsokah (Kodepos :
69291)
2. Kelurahan/Desa Astapah (Kodepos :
69291)
3. Kelurahan/Desa Gersempal (Kodepos :
69291)
4. Kelurahan/Desa Jrangoan (Jranguan)
(Kodepos : 69291)
5. Kelurahan/Desa Kamondung (Kodepos :
69291)
6. Kelurahan/Desa Karang Gayam
(Kodepos : 69291)
7. Kelurahan/Desa Karang Nangger
(Kodepos : 69291)
8. Kelurahan/Desa Kebun Sareh (Kodepos
: 69291)
9. Kelurahan/Desa Madulang (Kodepos :
69291)
10. Kelurahan/Desa Meteng (Kodepos :
69291)
11. Kelurahan/Desa Napo Daya (Napa
Daya) (Kodepos : 69291)
12. Kelurahan/Desa Napolaok (Napa Laok)
(Kodepos : 69291)
13. Kelurahan/Desa Omben (Kodepos :
69291)
14. Kelurahan/Desa Pandan (Kodepos :
69291)
15. Kelurahan/Desa Rapa Daya (Kodepos :
69291)
16. Kelurahan/Desa Rapa Laok (Kodepos :
69291)
17. Kelurahan/Desa Rongdalem
(Rongdalam) (Kodepos : 69291)
18. Kelurahan/Desa Sogiyan (Sogian)
(Kodepos : 69291)
19. Kelurahan/Desa Tambak (Kodepos :
69291)
20. Kelurahan/Desa Temoran (Kodepos :
69291)
Kecamatan Pangarengan
1. Kelurahan/Desa Apaan (Kodepos :
69271)
2. Kelurahan/Desa Gulbung (Kodepos :
69271)
3. Kelurahan/Desa Pacanggaan (Kodepos :
69271)
4. Kelurahan/Desa Pangarengan (Kodepos :
69271)
5. Kelurahan/Desa Panyerangan
(Panyirangan) (Kodepos : 69271)
6. Kelurahan/Desa Ragung (Kodepos :
69271)
Kecamatan Robatal
1. Kelurahan/Desa Bapelle (Kodepos :
69254)
2. Kelurahan/Desa Gunung Rancak
(Kodepos : 69254)
3. Kelurahan/Desa Jelgung (Kodepos :
69254)
4. Kelurahan/Desa Lepelle (Kodepos :
69254)
5. Kelurahan/Desa Pandiyangan (Kodepos :
69254)
6. Kelurahan/Desa Robatal (Kodepos :
69254)
7. Kelurahan/Desa Sawah Tengah
(Kodepos : 69254)
8. Kelurahan/Desa Torjunan (Kodepos :
69254)
9. Kelurahan/Desa Tragih (Kodepos :
69254)
Kecamatan Sampang
1. Kelurahan/Desa Dalpenang (Kodepos :
69212)
2. Kelurahan/Desa Polagan (Kodepos :
69215)
3. Kelurahan/Desa Aeng Sareh (Kodepos :
69216)
4. Kelurahan/Desa Banyuanyar (Kodepos :
69216)
5. Kelurahan/Desa Banyumas (Kodepos :
69216)
6. Kelurahan/Desa Baruh (Kodepos :
69216)
7. Kelurahan/Desa Gunung Maddah
(Kodepos : 69216)
8. Kelurahan/Desa Gunung Sekar
(Kodepos : 69216)
9. Kelurahan/Desa Kamoning (Kodepos :
69216)
10. Kelurahan/Desa Karang Dalem (Kodepos
: 69216)
11. Kelurahan/Desa Pangelen (Kodepos :
69216)
12. Kelurahan/Desa Panggung (Kodepos :
69216)
13. Kelurahan/Desa Paseyan (Kodepos :
69216)
14. Kelurahan/Desa Pekalongan
(Pakalongan) (Kodepos : 69216)
15. Kelurahan/Desa Pulau Mandangin
(Mandingan) (Kodepos : 69216)
16. Kelurahan/Desa Rong Tengah (Kodepos
: 69211)
17. Kelurahan/Desa Taman Sareh (Kodepos
: 69216)
18. Kelurahan/Desa Tanggumong (Kodepos :
69216)
Kecamatan Sokobanah
1. Kelurahan/Desa Bira Tengah (Kodepos
: 69262)
2. Kelurahan/Desa Bira Timur (Kodepos :
69262)
3. Kelurahan/Desa Sokobanah Daya
(Kodepos : 69262)
4. Kelurahan/Desa Sokobanah Laok
(Kodepos : 69262)
5. Kelurahan/Desa Sokobanah Tengah
(Kodepos : 69262)
6. Kelurahan/Desa Tamberu Barat
(Kodepos : 69262)
7. Kelurahan/Desa Tamberu Daya
(Kodepos : 69262)
8. Kelurahan/Desa Tamberu Laok
(Kodepos : 69262)
9. Kelurahan/Desa Tamberu Timur
(Kodepos : 69262)
10. Kelurahan/Desa Tobai Barat (Kodepos
: 69262)
11. Kelurahan/Desa Tobai Tengah
(Kodepos : 69262)
12. Kelurahan/Desa Tobai Timur (Kodepos
: 69262)
Kecamatan Sreseh
1. Kelurahan/Desa Bangsah (Kodepos :
69273)
2. Kelurahan/Desa Bundah (Kodepos :
69273)
3. Kelurahan/Desa Disanah (Kodepos :
69273)
4. Kelurahan/Desa Junuk (Junok)
(Kodepos : 69273)
5. Kelurahan/Desa Klobur (Kodepos :
69273)
6. Kelurahan/Desa Labang (Kodepos :
69273)
7. Kelurahan/Desa Labuhan (Kodepos :
69273)
8. Kelurahan/Desa Marparan (Kodepos :
69273)
9. Kelurahan/Desa Noreh (Kodepos :
69273)
10. Kelurahan/Desa Plasah (Kodepos :
69273)
11. Kelurahan/Desa Sreseh (Kodepos :
69273)
12. Kelurahan/Desa Taman (Kodepos :
69273)
Kecamatan Tambelangan
1. Kelurahan/Desa Banjar Billah (Kodepos
: 69253)
2. Kelurahan/Desa Barung Gagah
(Kodepos : 69253)
3. Kelurahan/Desa Batorasang
(Baturasang) (Kodepos : 69253)
4. Kelurahan/Desa Beringin (Bringin)
(Kodepos : 69253)
5. Kelurahan/Desa Birem (Kodepos :
69253)
6. Kelurahan/Desa Karang Anyar (Kodepos
: 69253)
7. Kelurahan/Desa Mambulu Barat
(Kodepos : 69253)
8. Kelurahan/Desa Samaran (Kodepos :
69253)
9. Kelurahan/Desa Somber (Kodepos :
69253)
10. Kelurahan/Desa Tambelangan (Kodepos
: 69253)
Kecamatan Torjun
1. Kelurahan/Desa Bringin Nonggal
(Kodepos : 69271)
2. Kelurahan/Desa Dulang (Kodepos :
69271)
3. Kelurahan/Desa Jeruk Porot (Kodepos
: 69271)
4. Kelurahan/Desa Kanjar (Kodepos :
69271)
5. Kelurahan/Desa Kara (Kodepos :
69271)
6. Kelurahan/Desa Kodak (Kodepos :
69271)
7. Kelurahan/Desa Krampon (Kodepos :
69271)
8. Kelurahan/Desa Pangongsean (Kodepos :
69271)
9. Kelurahan/Desa Patapan (Kodepos :
69271)
10. Kelurahan/Desa Patarongan (Kodepos :
69271)
11. Kelurahan/Desa Tanah Merah
(Kodepos : 69271)
12. Kelurahan/Desa Torjun (Kodepos :
69271)
Kabupaten Sampang mempunyai 1 buah pulau
berpenghuni yang terletak di sebelah selatan
Kecamatan Sampang. Nama pulau tersebut
adalah Pulau Mandangin, luas Pulau Mandangin
sebesar 1,650 km2. Akses transportasi ke
Pulau Mandangin adalah dengan menggunakan
transportasi air dalam hal ini adalah perahu
motor yang berada di Pelabuhan Tanglok.
Perjalanan dari Pelabuhan Tanglok menuju
Pulau Mandangin ini membutuhkan waktu ±
30 menit Masakan khas kota ini adalah kaldu .
Selain itu makanan khasnya adalah nasi jagung.
---Pulau---
√ Pulau Mandangin
1,650 km 2
Berpenghuni
Penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan BPS
Kabupaten Sampang pada tahun 2005
sejumlah 794.914 jiwa.
Jumlah penduduk berdasarkan BPS
Kabupaten Sampang pada tahun 2008
sejumlah 870.365 jiwa.
Jumlah penduduk berdasarkan BPS
Kabupaten Sampang pada tahun 2009
sejumlah 864.798 jiwa.
Jumlah penduduk berdasarkan BPS
Kabupaten Sampang pada tahun 2010
sejumlah 876.950 jiwa.
---Tempat-tempat wisata---
Pulau Mandangin
Pantai Camplong
Kuburan Madegan
Waduk Klampis Desa Kramat kecamatan
Kedungdung
Air terjun Toroan
Rimba monyet - Nepa Raden segoro
Reruntuhan Pababaran
Pemandian Sumber Otok
Wisata Alam Goa Lebar
Monumen Sampang
Situs Pababaran Trunojoyo
Situs Ratoh Ebuh
Sumur Daksan
Situs Makam Pangeran Santo Merto
Situs Makam Bangsacara dan Ragapatmi
Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin
Abdillah Al-Habsyi.
---Seni dan Budaya---
Gumbeg'en :
Kata "gumbak" dalam bahasa Madura berati
mengaduk-aduk air kolam (sungai) sehingga
menimbulkan ombak atau gelombang.
Selanjutnya istilah ”gumbak” yang terkait
dengan upacara sakral di desa Banjar
(Kecamatan Kedungdung) berhubungan dengan
tradisi ”baceman” yang artinya membersihkan
dan menyucikan pusaka (senjata tradisional).
Senjata tradisional yang dimaksudkan
berjumlah 24 senjata / pusaka Kapankah
tradisi ini dicetuskan, tidak ada orang yang
mengetahui secara pasti. Konon diyakini oleh
masyarakatnya bahwa tradisi ini telah
berlangsung ratusan tahun lamanya, bahkan ada
yang meyakini telah berlangsung dua abad
lamanya. Dua orang tokoh sakti yang namanya
selalu disebut-sebut ialah Buju' Toban dan
Buju' Bung Kenek. Berasal dari manakah dua
orang tokoh yang dimitoskan sakti tersebut,
juga tidak di ketahui secara pasti.
Masyarakat mayakini kedua tokoh sakti
tersebut berasal dan Banjar (wilayah
Kalimantan), yakni tokoh pelarian perang pada
tempo dulu yang akhimya menetap di desa
tersebut (desa Banjar) Kecamatan
Kedungdung. Kedua tokoh tersebut dikenal
ahli membuat senjata sakti, dengan bahan
baku tanah Iiat (lempung) Karena kesaktiannya,
dan mantra-mantra yang dimilikinya maka
senjata atau tersebut menjadi amat kuat,
dapat digunakan untuk berburu binatang buas
dan dapat pula untuk melindungi warga
masyarakat bila ada musuh atau gangguan
binatang buas.
Bentuk senjata (pusaka) tradisional itu amat
beragam, misalnya berbentuk tombak, clurit,
pedang, linggis dan pisau bermata dua. Jumlah
senjata tradisional itu semula sebanyak 50,
tetapi yang tersisa pada tangan anak cucu
kedua tokoh tersebut hanya 24 senjata. Ke
manakah raibnya yang lain (26 senjata)?
Tampaknya warga masyarakat tidak ada yang
mengetahuinya. Senjata tersebut merupakan
warisan budaya dan warisan keluarga anak
cucu kedua tokoh tersebut.
Berdasarkan wasiat lisan leluhurnya, senjata
tradisional tersebut tidak diperkenankan
untuk dipindah-tangankan (dijual atau dimiliki
orang lain yang bukan keturunannya). Sampai
sekarang ini, senjata tersebut tetap disimpan
di belakang Masjid Banjar. Upacara gumbak
dilaksanakan bersamaan dengan upacara bersih
desa, setahun sekali.
Pada masa tertentu, misalnya kemarau panjang,
upacara ini dapat dilaksanakan sambil
melaksanakan Shalat Istisqa'. Tujuan upacara
tersebut untuk mengucapkan syukur kepada
Allah SWT, dan memohon agar desa tersebut
diberi kesuburan tanah, kemakmuran dan
ketentraman. Tempat upacara secara rutin
telah ditetapkan yaitu di Buju' Tenggina,
tanah Galis atau tanah paokalan (tanah
tempat pertarungan pendekar). Pendekar yang
memenangkan pertarungan di Paokalan
dinyatakan sebagai patriot pembela/penjaga
keamanan desa di Buju' Toban, Buju' Bundaya
dan Buju' Banjar. (Bahasa Madura okol =
pertarungan bela diri / semacam olah raga
bela diri).
Perlengkapan Upacara :
Tumpeng lengkap (dengan ubarampe/
perlengkapan tertentu)
Senjata pusaka gumbak yang berjumlah 24
macam.
Kambing hitam berkaki putih (upacara
korban).
Alat pemukul untuk pertarungan bela diri
(Okolan) atau alas pertarungan di antara
dua tokoh/satria.
Seperangkat gamelan (pengiring upacara).
Umbul-umbul (pads mass sekarang ditambah
pengeras suara).
Dupa / kemenyan.
Air Bunga.
Pelaksanaan upacara di atas dipimpin oleh
tokoh masyarakat / pemuka agama. Biasanya
sebelum upacara diadakan pembacaan Khatmil
Qur'an / Khatam Al Qur'an, dalam rangkaian
memohon ampunan dan ridho dari Yang Maha
Kuasa Allah SWT.
Penyelenggaraan Upacara (Tata Urut
Upacara) :
1. Tahap Awal , Acara Gundeggan Pada
tahap awal adalah kegiatan mengundang
segenap tokoh masyarakat, warga desa
dan tokoh ulama untuk mengadakan
persiapan upacara. Musyawarah ini
diadakan di tanah Galis (tempat
paokolan). Persiapan pemberangkatan
dlikuti oleh sejumlah remaja putri desa,
warga masyarakat dan tokoh ulama dari
masing-masing pedukuhan.
2. Tahap Rerembagan Pada tahap
rerembagan adalah tahap musyawarah
yang secara rutin diadakan di tanah
Galis. Masalah yang mereka bahas
meliputi persiapan upacara. Perlengkapan
upacara, tujuan untuk melestarikan
tradisi Radat Gumbak.
3. Tahap Korbanan. Korbanan adalah
acara penyembelihan kambing hitam
mulus yang berkaki putih. Tempat
pengorbanan kambing di tanah Galis
(sesudah musyawarah). Daging kambing
korban dibagi-bagikan ke segenap warga
desa, selanjutnya daging ditanam di
depan rumah (halaman rumah).
Difungsikan sebagai penolak bala'.
Selanjutnya demi kemakmuran, warga
desa mengisi kas/keuangan desa.
4. Tahap Okolan / Pertarungan Tokoh.
Kegiatan bela diri atau Okolan ini
untuk menetapkan satria / tokoh
pembela keamanan desa. Tokoh bela
diri (okolan) ini sering menjadl
"gandrungan" atau idola remaja putri
desa. Okolan diakhiri dengan
pengalungan ketupat bagi tokoh yang
telah dikalahkan.
5. Tahap Tafakkuran dan Taqarruban .
Upacara sakral diikuti oleh seluruh
warga, dipimpin oleh tokoh ulama yakni
melaksanakan dzikir dan do'a-do'a.
Dalam upacara ini situasi amat hening,
khidmat dan khusuk agar memperoleh
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya,
serta warga desa Banjar memperoleh
ampunan atas dosa-dosanya. Seusai do'a,
tumpeng dibagi-bagikan kepada segenap
warga yang menghadiri upacara Rokat -
Gumbak.
6. Upacara Bacemman. Bacemman adalah
penyucian (pensucian) dan pembersian
senjata tradisional (pusaka) yang
berjumlah 24 macam. Masing-masing
senjata dicuci, diasapi dengan
kemenyan/dupa, dan dibawa berkeliling
di tempat upacara sambil meliuk-liukkan
badan, dengan iringan "Tabbuwan
Calo' (tabuhan mulut/ lisan)" kemudian
dilanjutkan dengan "tarian kenca". Pada
waktu itu para ulama dipersilahkan
meninggalkan tempat upacara.
7. Terbangan Sebagai upacara tahap
akhir acara hiburan, dengan musik
rebana yang lebih populer dengan
sebutan musik rebana yang lebih populer
dengan sebutan "terbangan", atau
tarian "Hadrah Jidhor". Seusai dari
tanah Galis menuju ke tempat
penyimpanan pusaka (rumah dibelakang
masjid Banjar).
---Perusahaan Migas di Kabupaten Sampang---
Santos Sampang Pty.Ltd
Singapore Petroleum Company Limited
(SPC) - Keppel Corporation - PetroChina
Group
Cue Sampang Pty Ltd
PT Petrogas Oyong Jatim
PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP)
BUMD Sampang
PT Sampang Sarana Shorebase (PT SSS)
,
PT Geliat Sampang Mandiri (PT GSM),
PT Sampang Mandiri Perkasa (PT SMP),
PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bakti Artha Sejahtera Sampang (PT
BPRS BASS)
Ladang Minyak dan Gas Bumi di Sampang
Sumur Gas Oyong I
Utilitas
Panjang Jalan Total : 50.74 km
---Air Bersih---
PDAM Sampang
Jl. Rajawali No. 38 Sampang
Jalan
PU Cipta Karya Sampang
345.29 Km / 50.74 Km
---Listrik---
PLN Unit Sampang
Teks sel
Telekomunikasi
Telkom Unit Sampang
Teks sel
---Bandara Udara---
Ada berupa SLH Heliport
Di Shorebase Camplong & Lapangan wijaya kusuma
---Terminal Regional---
Jl. Teuku Umar
---Stasiun Kereta Api---
Pernah ada sampai th 1983
---Rumah Sakit Daerah---
RSUD Sampang
Jl Rajawali No 10 Sampang
69214. Telp: 0323 323956 Fax: 0323
324956
---Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan TPI---
Tanglok
---Pengadilan Negeri---
Ada
Jl Jaksa Agung Suprapto No. 74 Sampang
Lembaga Pemasyarakatan
Ada
Jl Wahid Hasyim No. 151
---Pasar Kota---
ada
Pasar Sri Mangunan, Pasar Dek Gedek
Pasar Kecamatan
ada
Pasar Sentol - Kedungdung, Pasar Omben,
Pasar Tambelangan, Pasar Torjun,
---Adipati yang pernah berkuasa di Sampang---
Era Awal Berdiri
Ario Lembu Peteng ( Ki Ageng Tarub II)
atau Bondan Kejawan (1478 - )
Ario Menger
Ario Pratikel
Raden Ario Pojok atau Kyai Demang
Era Penguasaan Sampang - Kerajaan Kecil
Kyai Adipati Pramono
Adipati Nugeroho (Bonorogo) ( - 1530)
Adipati Pamadekan (1592 - 1623)
Pangeran Adipati Mertosari (1623 - 1624)
Era Kerajaan Madura - Kedudukan di
Sampang
Raden Temenggung Purbonegoro (1680 - )
Raden Ario Purwonegoro Ganta’
Raden Ario Purbonegoro (Raden Demang
Panjang Suro )
Raden Tumenggung Purbonegoro / Minggu
(Gung Purbo )
Raden Ario Meloyo Koesumo (Penguasa
Terakhir)
Era Penjajahan Belanda (sejak 01
Nopember 1885)
Raden Ario Koesuma Adiningrat
Temenggung - Bupati ke I (1885 -)
Raden Ario Temenggung Candra Negoro -
Bupati ke II
Raden Ario Adipati Secodiningrat - Bupati
ke III (... - 1913)
Raden Tumenggung Ario Suryowinoto -
Bupati ke IV (1913 - 1918)
Raden Temenggung Kartoamiprojo - -
Bupati ke V (1918 -1923)
Raden Tumenggung Ario Sosrowinoto - -
Bupati ke VI (1929 - 1931)
Era Penjajahan Jepang
Dari tahun 1931 sampai 1949, Sampang hanya
berupa kawedanan dan merupakan subdivisi
dari Kabupaten Pamekasan
Wedana Raden Abdul Gafur - Sampang
dalam pendudukan jepang berstatus
kawedanan (1942 – 1945)
Era Pasca Kemerdekaan Tahun 1945
Sampang berstatus Kawedanan
Wedana Raden Abdul Gafur - Negara
Madura (20 Februari 1948 – 4 Maret
1950)
Sampang berstatus Kabupaten
Bupati Raden Panji Muhammad Saleh
Kusumowinoto (1948 – 1950)
Era Kembali ke Pemerintahan R.I
Madura bergabung dengan Negara Kesatuan
R.I tanggal 9 Maret 1950
Sampang Berstatus Kabupaten :
Bupati Pertama (RT. Moh. Iksan 1950 –
1952)
Bupati Kedua (R. Suharjo 1953 – 1956)
Bupati Ketiga (K.H. Achmad Zaini 1957 –
1959)
Bupati Keempat (M. Walihadi 1960 –
1965)
Bupati Kelima (Faudzan Hafidz Suroso,
B.A 1966 – 1971)
Bupati Keenam (Jusuf Oenik 1971 – 1978)
Bupati Ketujuh (Mursim 1978 – 1985)
Bupati Kedelapan (Makbul 1985 – 1990)
Bupati Kesembilan(R. Bagus Hinayana 1990
– 1995)
Bupati Kesepuluh (Fadhilah Budiono,
periode pertama 1995 – 2000)
Bupati Kesepuluh (Fadhilah Budiono,periode
kedua 2001 – 2006)
Bupati Kesebelas (Noer Tjahja 2008 –
2013)
Bupati Keduabelas (Fannan Hasib 2013
- ........)
Tokoh Terkenal dari Sampang
Raden Segoro
Raden Praseno ( Cakraningrat I, Raja
pertama madura barat dengan sistem
pemerintahan berstruktur)
Pangeran Trunojoyo / Nila Prawita
Halim Perdana Kusuma , Sampang, 18
November 1922
Mohammad Noer , Sampang 13 Januari
1918
Mahfud MD [8] , Omben Madura,13 Mei
1957.
Ahmad Wahib ((lahir di Sampang, 9
November 1942 – meninggal di Jakarta, 31
Maret 1973 pada umur 30 tahun) dikenal
sebagai pemikir dan pembaharuan Islam)
Fadhilah Budiono
Andik Dwi Ramadhan
Media
Radio Amanah Fm
Kabar Madura
Radar Bangkalan (Radar Madura| Jawa
Pos Grup)
---Portal Madura
Referensi---
1. "Perpres No. 10 Tahun 2013" .
2013-02-04. Diakses tanggal
2013-02-15.
2. Kabupaten Sampang articles.portal-
tol.net
3. Profil Kabupaten Sampang
kemendagri.go.id
4. Sejarah Sampang sampangkab.go.id
5. Benda Pusaka Bernilai Sejarah di
Sampang Tidak Terurus Dengan Baik
rri.co.id
6. Babad Madura (Sampang)
lontar.ui.ac.id
7. Gerbang Pulau Madura
pulaumadura.com
8. Mahfud MD Tokoh Kelahiran
Omben Yang Rendah Hati